SOKOGURU, CIREBON- Sebanyak 21 ahli waris korban meninggal dunia dan 8 korban luka longsor di Gunung Kuda Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat menerima santunan dari Kementerian Sosial (Kemensos)
Total santunan dan bantuan paket sembako sebesar Rp384 juta diserahkan oleh Wakil Menteri Sosial (Wamensos), Agus Jabo Priyono di Gelanggang Olahraga (GOR) Bobos, Cirebon, Selasa, 3 Juni 2025.
"Saya datang ke sini, sudah ke lokasi. Pada hari ini saya atas nama Kemensos, pemerintah pusat ingin menyampaikan tali asih bagi keluarga yang jadi korban baik yang meninggal dan luka-luka," katanya seperti dikutip keterangan resmi Kemensos, Rabu, 4 Juni.
Adapun rincian santunan dan bantuan kepada 21 ahli waris korban bencana alam yang meninggal dunia total sebesar Rp315 juta. Kemudian santunan kepada 8 korban luka senilai Rp40 juta dan paket sembako untuk 29 orang senilai Rp29 juta.
Dalam penyerahan santunan tersebut Wamensos didampingi Bupati Cirebon Imron dan BNPB dan Basarnas. Agus sebelumnya melihat langsung lokasi bencana longsor.
Dia juga meninjau dapur umum Tagana yang memproduksi 500 nasi bungkus per hari untuk dukungan para relawan SAR yang sedang melakukan pencarian korban hilang.
Baca juga: Kemensos Segera Salurkan Santunan kepada 10 Korban Meninggal Longsor di Mojokerto
Agus Jabo mengatakan bantuan dan santunan ini merupakan bentuk empati dan kepedulian pemerintah terhadap korban dan keluarga.
"Dalam situasi tanggap darurat, Kemensos akan memberikan perhatian supaya korban dan yang ditinggalkan merasa diperhatikan negara," katanya.
Dalam kesempatan ini dia juga menyampaikan ucapan belasungkawa dari Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.
Baca juga: Longsor Telan Korban di Garut, Dedi Mulyadi Sampaikan Belasungkawa dan Janji Beri Bantuan
"Mensos Saifullah Yusuf menyampaikan salam dan ucapan belasungkawa sedalam-dalamnya terhadap keluarga yang terkena longsor," katanya.
Lebih lanjut, ia menuturkan dalam status tanggap darurat seperti saat ini, semua pihak berfokus pada pencarian korban yang belum ditemukan. Adapun, kemungkinan adanya bantuan susulan untuk para korban, pemerintah akan melakukan evaluasi dan asesmen setelah tanggap darurat.
"Tadi saya sudah koordinasi dengan Pak Bupati agar dinas sosial membuat asesmen. Kita tunggu asesmen dan laporan dari kabupaten," katanya.
Agus Jabo menegaskan tambang pasir tersebut dianggap berbahaya karena sudah banyak korban yang tertimbun bahkan sebelum kejadian pada akhir Mei 2025. Karena itu, ia tak bisa membiarkan situasi tersebut terus berlanjut.
"Pekerjaan masih banyak, negara sedang berusaha untuk memberikan lapangan pekerjaan kepada rakyat dengan program-program yang disusun Pak Prabowo," katanya.
Ia juga menyampaikan doa, belasungkawa mendalam dan berterima kasih kepada semua pihak yang terlibat aktif dalam proses penyelamatan dan evakuasi korban longsor. Ia berharap korban yang masih dalam pencarian dapat segera ditemukan.
"Ini ada kolaborasi dan sinergi dari berbagai macam pihak, tim SAR, Pekerjaan Umum, swasta, TNI/Polri," katanya.
Sementara itu, Bupati Cirebon, Imron mengucapkan terima kasih atas kehadiran Wamensos Agus Jabo di Cirebon. Ia ikut berbelasungkawa dan berharap keluarga korban diberikan ketabahan.
"Mudah-mudahan keluarga yang menjadi korban diteguhkan hatinya, yang sabar dan ikhlas," katanya.
Untuk diketahui, Longsor di galian C Gunung Kuda terjadi pada Jumat, 30 Mei 2025 sekitar pukul 10.00 WIB. Saat terjadi longsor, para pekerja sedang melakukan aktivitas pengangkutan material pasir dan batu dengan alat berat dan truk.
Sebanyak 21 korban yang telah ditemukan sudah teridentifikasi. Adapun korban luka saat ini masih dalam perawatan di Rumah Sakit Sumber Hurip, Puskesmas Dukupuntang, dan Rumah Sakit Mitra Plumbon. (SG-1)